
Pernahkah Anda bertanya-tanya apakah mungkin sebuah processor bisa menawarkan performa gila-gilaan untuk game terberat, namun dengan konsekuensi baterai yang habis dalam sekejap?
Chip terbaru dari lini intel core ultra ini hadir dengan janji besar. Diluncurkan akhir tahun lalu, harganya sempat melambung tinggi. Tapi setelah beberapa bulan, terjadi penurunan harga yang signifikan, membuatnya jauh lebih terjangkau.
Artikel ini akan mengupas tuntas bagaimana komponen ini menjalankan game RPG epik seperti Baldur’s Gate 3. Kami melihat frame rate yang stabil di angka realistis. Namun, ada trade-off yang tidak bisa dihindari: daya tahan baterai saat digunakan untuk sesi bermain yang intens.
Apakah penurunan harga ini menjadikannya pilihan yang cerdas? Atau justru kompromi pada ketahanan daya menjadi harga yang terlalu mahal untuk dibayar? Mari kita selidiki bersama fakta-faktanya.
Poin-Poin Penting
- Processor ini mengalami penurunan harga yang cukup besar setelah beberapa bulan peluncuran.
- Mampu menghasilkan performa yang mulus pada game berat dengan frame rate tertentu.
- Daya tahan baterai menjadi tantangan utama selama penggunaan untuk keperluan tertentu yang intens.
- Arsitektur baru yang digunakan menawarkan konfigurasi inti yang berbeda dari generasi sebelumnya.
- Nilai pembeliannya perlu dipertimbangkan berdasarkan keseimbangan antara performa dan efisiensi daya.
- Artikel akan membandingkan kemampuannya dengan produk saingan di kelas yang sama.
Pendahuluan
Tahun 2024 mencatat momen penting dalam evolusi teknologi pemrosesan komputer. Intel menghadirkan perubahan radikal dengan arsitektur baru untuk lini produk mereka. Transformasi ini merupakan respons terhadap persaingan ketat di pasar desktop.
Gambaran Umum Prosesor
Peluncuran awal platform baru ini menghadapi berbagai issue optimasi. Banyak pengguna melaporkan performa yang tidak sesuai ekspektasi. Hal ini disebabkan kombinasi firmware yang belum matang dan integrasi sistem yang kurang optimal.
Evolusi dimulai dari seri 100 yang awalnya dirancang untuk perangkat mobile. Fokus utama adalah efisiensi daya sebagai alternatif platform lain. Kemudian dikembangkan menjadi seri 200 untuk komputer desktop dengan pendekatan fundamental yang berbeda.
Tujuan Ulasan Produk
Ulasan ini bertujuan menilai kelayakan investasi pada platform baru setelah tujuh bulan peluncuran. Dengan update BIOS dan sistem operasi yang lebih stabil, serta penurunan harga signifikan, kami akan menguji apakah performa yang ditawarkan sudah sepadan.
Kami juga akan menganalisis apakah perubahan architecture ini memberikan nilai tambah dibandingkan generation sebelumnya. Pertimbangan termasuk kebutuhan motherboard baru dan kompatibilitas sistem secara keseluruhan untuk berbagai kebutuhan komputasi.
Spesifikasi dan Fitur Utama
Konfigurasi core yang unik menjadi jantung dari performa prosesor generasi terbaru ini. Platform ini menghadirkan kombinasi 20 cores dengan pembagian khusus antara 8 performance cores dan 12 efficient cores.
Kombinasi Core dan Thread yang Luar Biasa
Pembagian tugas antara kedua jenis core ini mengoptimalkan keseimbangan antara daya dan efisiensi. Yang menarik, platform ini tidak menggunakan hyper-threading, sehingga total threads tetap 20 sesuai jumlah cores.
Keputusan ini memengaruhi cara prosesor menangani berbagai beban kerja. Untuk tugas berat, performance cores mengambil alih, sementara efficient cores menangani operasi ringan.
Kecepatan Turbo, Cache, dan Manajemen Daya
Kecepatan turbo mencapai 5.5 GHz dengan detail P-core hingga 5.4 GHz dan E-core sampai 4.6 GHz. Kecepatan dasar masing-masing adalah 3.9 GHz dan 3.3 GHz.
Konfigurasi cache yang besar mendukung performa optimal dengan 30MB Smart Cache dan 36MB L2 cache. Manajemen power yang cerdas mengatur konsumsi dari 125W dasar hingga 250W maksimal.
Dukungan RAM DDR5 hingga 6,400 MHz dengan kapasitas 192GB memperkuat kemampuan komputasi. Kombinasi fitur ini menciptakan keseimbangan ideal antara performance dan efisiensi energi.
Desain Arsitektur dan Inovasi Prosesor
Perubahan paling signifikan pada generasi ini terletak pada pendekatan fundamental pembuatan chip. Platform ini meninggalkan desain monolitik tradisional untuk arsitektur yang lebih modular dan efisien.
Inovasi ini menjadi fondasi bagi peningkatan performa dan pengelolaan daya yang lebih cerdas.
Proses Litografi TSMC N3B dan Desain Tile-based
Untuk pertama kalinya, seri ini menggunakan proses litografi 3 nanometer dari TSMC. Langkah ini menandai pergeseran strategis dalam manufaktur processors.
Komponen-komponen utama dibangun pada silicon terpisah atau tiles. Teknologi Foveros kemudian menyatukannya menjadi satu chip yang utuh.
Compute tile menampung performance cores dan efficient cores yang saling bercampur. Mereka berbagi akses ke L3 cache bersama berkapasitas 30MB.
Tata letak ini mendistribusikan beban thermal secara merata di seluruh permukaan chip. Hasilnya, hotspot yang sering mengganggu pada generasi sebelumnya dapat diminimalisir.
Pengenalan Neural Processing Unit (NPU)
Sebagai bagian dari architecture baru, unit pemrosesan neural diperkenalkan. NPU generasi ketiga ini dilengkapi dengan dua Neural Compute Engines.
Kemampuannya mencapai 13 TOPS untuk mempercepat tugas-tugas berbasis kecerdasan artifisial. Dukungan untuk berbagai framework AI membuatnya siap untuk aplikasi modern.
Dari sisi graphics, GPU terintegrasi Intel Xe hadir dengan 4 Xe cores dan 4 RT cores. Meski bukan untuk gaming berat, ini menawarkan dasar visual yang solid untuk komputasi sehari-hari.
Kinerja Intel Core Ultra 7 gaming dalam Uji Benchmark

Hasil benchmark gaming mengungkap bagaimana chip ini menangani berbagai resolusi dengan tingkat detail yang berbeda. Pengujian menggunakan graphics card RTX 5070 memberikan gambaran komprehensif tentang kemampuan prosesor.
Performa Gaming di Resolusi 1080p, 1440p, dan 4K
Pada resolusi 1080p, core ultra 265k menunjukkan hasil yang solid. Rata-rata fps mencapai 157.14 dalam tiga game yang diuji. Cyberpunk 2077 mencapai 174fps, sementara Final Fantasy XIV melesat hingga 187fps.
Namun, tests menunjukkan performa 3% lebih rendah dibandingkan generasi sebelumnya. Bahkan chip i5-14600K unggul dalam beberapa scenario gaming.
Di resolusi 1440p, beban GPU mulai meningkat signifikan. Total War Warhammer 3 turun ke 87fps, Cyberpunk 2077 menjadi 117fps. Perbedaan ini menunjukkan bagaimana resolusi mempengaruhi gaming performance.
Untuk pengalaman 4K Ultra, hasilnya cukup realistis. Enam game AAA menunjukkan fps stabil antara 65-85. Meski ada stuttering di F1 24 dengan minimum 108fps, overall performance tetap dapat diterima.
Efisiensi Termal dan Konsumsi Daya
Sisi positif dari core ultra 265k adalah efisiensi termal yang luar biasa. Temperatur saat gaming hanya 50-63°C, jauh lebih rendah dari generasi sebelumnya.
Konsumsi daya system juga turun signifikan hingga 60-95W. Ini menunjukkan trade-off yang jelas antara performa maksimal dan efisiensi energi dalam berbagai games.
Ulasan Benchmark Multi-Threaded dan Aplikasi
Benchmark aplikasi profesional memberikan gambaran berbeda dari hasil gaming sebelumnya. Di sini, chip ini benar-benar menunjukkan kekuatannya untuk tugas produktivitas berat.
Hasil Uji Cinebench dan Blender
Dalam Cinebench R24, prosesor ini mencapai skor multi-core 1.938-1.995 points. Ini mengalahkan Core i7-14700K dengan margin 6%. Performa ini membuktikan efektivitas 20 core tanpa hyper-threading.
Namun skor single-core hanya 117-128 points. Clock speed sering turun dari 5.5 GHz ke 5.2 GHz saat beban tinggi. Di Blender Junkyard, hasilnya 137.84 samples per minute dengan temperatur 75°C.
Perbandingan dengan Chip Generasi Sebelumnya
Yang mengejutkan, prosesor ini unggul dalam Handbrake video encoding. Waktu hanya 8.27 detik, bahkan mengalahkan Core i9-14900K 24-core. Ini menunjukkan optimasi arsitektur baru.
Meski kalah tipis di beberapa test CPU, performa thermal management sangat baik. Temperatur tidak pernah mencapai throttling threshold meski clock speed drop terjadi.
Pengalaman Gaming dengan Baldur’s Gate 3
Mari kita selami langsung pengalaman bermain Baldur’s Gate 3 dengan prosesor terbaru ini. Game RPG berat ini benar-benar menguji kemampuan komputasi untuk gaming intensif.
Frame Rate Realistis dan Visualisasi Game
Dalam pengujian Baldur’s Gate 3, frame rate stabil di sekitar 40 fps dengan setting Ultra dan ray tracing aktif. Angka ini memberikan pengalaman bermain yang cukup smooth untuk game bergenre RPG.
Visualisasi game tetap detail meski fps tidak setinggi game kompetitif. Untuk Cyberpunk 2077, performa menunjukkan hasil berbeda di tiap resolusi:
| Resolusi | Frame Rate | Tingkat Detail |
|---|---|---|
| 1080p | 174 fps | Ultra dengan RT |
| 1440p | 117 fps | High dengan DLSS |
| 4K | 65 fps | Medium Optimal |
Dampak Konsumsi Daya terhadap Durasi Baterai
Konsumsi power sistem hanya 376W saat gaming intensif. Ini lebih hemat 181W dibandingkan prosesor flagship sebelumnya. Efisiensi energi menjadi keunggulan utama arsitektur baru.
Temperatur gaming mencapai puncak 62°C dengan cooler standar. Performa thermal yang excellent ini mendukung stabilitas jangka panjang.
Namun untuk perangkat laptop, gaming berat seperti Baldur’s Gate 3 hanya bertahan 2-3 jam. Meski cpu efisien, komponen lain seperti graphics dan layar tetap menguras baterai dengan cepat.
Keunggulan dan Kekurangan Prosesor
Setelah menguji berbagai aspek, mari kita rangkum poin-poin terang dan gelap dari prosesor ini. Setiap produk memiliki trade-off, dan memahami keseimbangan ini penting sebelum memutuskan pembelian.
Kelebihan Performa Multi-core dan Efisiensi Daya
Chip ini benar-benar bersinar dalam hal efisiensi. Konsumsi dayanya hanya 60-95W, jauh lebih rendah dari generasi sebelumnya.
Temperatur saat menjalankan tugas berat juga sangat terkendali, berkisar antara 50-62°C. Ini memungkinkan sistem yang lebih senyap dan hemat biaya pendingin.
Untuk produktivitas, performance multi-core-nya solid. Ia unggul 6% dalam benchmark Cinebench dan bahkan memecahkan rekor dalam encoding video Handbrake.
Kekurangan pada Performa Gaming dan Kompatibilitas
Sayangnya, untuk gaming, ceritanya berbeda. Performance ini justru 3% lebih lambat dibandingkan saingannya di resolusi 1080p.
Beberapa game juga mengalami stuttering, menunjukkan bahwa optimasi perangkat lunak masih menjadi issue. Kecepatan single-core sering turun dari puncaknya saat dibebani.
Upgrade ke platform baru ini juga memerlukan motherboard spesifik, yang menambah biaya signifikan. Nilai investasinya perlu dipertimbangkan matang-matang.
Pertimbangan Harga dan Kompatibilitas Sistem

Ketika mempertimbangkan upgrade sistem, faktor price dan kompatibilitas menjadi penentu utama keputusan pembelian. Platform baru ini menawarkan performa menarik tetapi memerlukan investasi tambahan pada komponen pendukung.
Harga vs Performa dan Penurunan Harga Terbaru
Harga launch awalnya $394-$400 terlihat terlalu tinggi untuk banyak pengguna. Setelah tujuh bulan, terjadi penurunan price signifikan menjadi $299.
Penurunan 25% ini membuat value proposition jauh lebih menarik. Bahkan lebih murah $37 dibandingkan Core i7-14700K yang dijual $336.
| Komponen | Harga Awal | Harga Sekarang | Perubahan |
|---|---|---|---|
| Core Ultra 7 265K | $394 | $299 | -25% |
| Core i7-14700K | $384 | $336 | -12.5% |
| Motherboard Z890 | $250 | $200 | -20% |
Kebutuhan Motherboard Baru dan Upgrade Sistem
Platform baru memerlukan motherboard LGA 1851 dengan chipset Z890. Investasi tambahan termasuk RAM DDR5 dengan speed 6,400 MHz.
Total biaya upgrade mencapai $600-$650. Ini mencakup cpu $299, motherboard $200, dan RAM $100-$150.
Chipset Z890 menawarkan fitur modern seperti PCIe 5.0 dan WiFi 7. Platform ini akan mendukung generation 300 series hingga Oktober 2025.
Mounting cooler LGA1700 masih kompatibel tetapi perlu verifikasi manufacturer. Investasi sekarang berguna untuk upgrade cpu di masa depan.
Kesimpulan
Dengan harga yang telah turun signifikan ke $299 setelah tujuh bulan, platform baru ini menunjukkan nilai investasi yang perlu ditinjau ulang. Chip ini merupakan produk dengan dualitas performance yang mencolok.
Untuk pekerjaan multi-threaded dan efisiensi daya, hasilnya excellent. Konsumsi power rendah dan temperatur dingin (50-62°C) membuatnya ideal untuk sistem produktivitas. Namun untuk pengalaman bermain game, performanya disappointing meski sudah 7 bulan sejak peluncuran.
Rekomendasi kami jelas: untuk gaming murni, pilih chip AMD X3D atau tunggu Ryzen 7 9800X3D. Untuk budget terbatas, Core i5-14600K ($200) tetap nilai terbaik. Perbandingan detail dengan generasi sebelumnya seperti Intel Core i9-12900K menunjukkan trade-off yang jelas.
Bagi kebanyakan pengguna, lebih baik menunggu seri 300 yang akan datang Oktober 2025. Arsitektur akan lebih matang dengan bug teratasi. Investasi $500-650 hanya worth it untuk use case spesifik, bukan desktop gaming mainstream.
➡️ Baca Juga: Opera vs Brave: Fitur Privasi Siapa yang Lebih Unggul?
➡️ Baca Juga: Roborock vs iRobot Roomba: Vacuum Cleaner Pintar Terbaik?




